Jumaat, 7 safar 1434H: Dari Hudzaifah r.a., katanya: "Kami menerima dua buah hadis dari Rasulullah saw., yang satu telah ku lihat kenyataannya, sedangkan yang satu lagi masih ku tunggu-tunggu. Rasulullah saw. bersabda kepada kami, "Sesungguhnya amanah itu bertempat di hati sanubari seseorang. Kemudian Al Quran turun, lalu mereka belajar dari Al Quran dan Sunnah. Kemudian Rasulullah saw. bersabda pula tentang hilangnya amanah.
Sabda beliau, "Seorang sedang tidur, lalu dicabut amanah dari hatinya, maka tinggallah bekasnya seperti noktah. Kemudian ia tidur lagi, lalu dicabut pula amanah dari hatinya maka kini tinggallah bekasnya seperti lepuh yang membengkak di tangan atau di kaki yang terkena bara panas, dan lepuh itu mengandung air sedikit. Ketika itu, amanah hampir saja hilang sehingga orang mencarinya ke mana-mana. Ketika dikatakan orang: Di sana ada amanah! Mereka sama berkata: alangkah sabarnya dia; atau alangkah baiknya dia; dan atau alangkah cerdiknya dia. Tetapi yang sebenarnya batin orang itu kosong dari iman.
Kata Hudzaifah, "Dahulu, ketika amanah masih dipegang orang erat-erat, aku bisa berdagang dengan siapa pun. Jika dengan orang muslim, ia berlaku jujur kerana agamanya, dan jika dengan orang Nasrani atau dengan orang Yahudi, kejujuran itu pun terdapat pada majikannya. Tetapi sekarang, aku tak hendak berdagang lagi melainkan dengan orang-orang tertentu, seperti si Anu dan si Anu yang masih memegang amanah erat-erat.
Hadis Sahih Muslim Jilid 1. Hadis Nombor 0116.
No comments:
Post a Comment