Jumaat, 26 Rabiulawal 1431H ,Berdasarkan hadis-hadis terdapat beberapa penghalang mustajabnya doa antaranya seperti berikut :
- Makan, minum dan pakaian dari sumber yang haram. Sabda Nabi SAW : “Wahai manusia sesungguhnya Allah itu baik, Ia tidak menerima kecuali yang baik. Sesungguhnya Allah telah memerintah orang-orang beriman sebagaimana Ia telah memerintah dengannya Rasul-rasul sebagaimana firmanNya : Wahai Rasul-rasul makanlah dari yang baik-baik dan kerjakan amalan yang soleh,sesungguhnya Aku mengetahui apa yang kamu kerjakan ( Al-Mu`minun:51 ) dan firmanNya: Wahai orang-orang yang beriman makanlah dari yang baik-baik dari apa yang telah Kami rezekikan kepada kamu ( Al-Baqarah:72 ). Kemudian Nabi SAW menyebut mengenai seorang lelaki yang jauh permausafirannya, kusut masai rambutnya lagi berdebu mukanya menghulur ( mengangkat ) dua tangannya ke langit ( sambil berdoa ) : Wahai Tuhanku! Wahai Tuhanku! Sedangkan makanannya haram, minumannya haram, pakaiannya haram dan mulutnya disuap dengan yang haram, maka bagaimana akan dimustajabkan ( doanya ) yang sebegitu”. ( Ahmad, Muslim, At-Tirmizi, Ad-Darimi)
- Gopoh / tergesa-gesa ( minta dimustajabkan doa) seterusnya meninggalkan berdoa. Sabda Nabi SAW : “Dimustajabkan doa salah seorang dari kamu selama ia tidak gopoh / tergesa-gesa, ia berkata: “Aku telah berdoa tetapi tidak pernah dimustajabkan doaku”. ( Al-Bukhari, Muslim)
- Isi kandung doa mengandungi permohonan dosa dan memutuskan silaturrahim. Sabda Nabi SAW: “ Mana-mana orang Islam yang berdoa dengan satu doa yang didalam doanya itu tiada perkara dosa dan memutuskan silaturrahim nescaya Allah akan memberikan dengan doanya itu salah satu dari tiga perkara : 1. Disergerakan baginya doa itu ( dimustajabkan) atau 2. Disimpan untuknya doa itu diakhirat atau 3. Dipalingkan darinya keburukan yang semisal ( sebanding ) dengan doanya. Lalu para sahabat berkata : “ Kalau begitu kami akan benyak berdoa. Sabda Nabi SAW : “Allah lebih banyak limpah kurniaNya.” ( Ahmad, Al-Hakim, Abu Ya`la, Al-Bazzar).
- Meninggalkan amar ma`ruf dan nahi mungkar. Didalam hadis, Rasulullah SAW bersabda: “Demi jiwaku yang berada didalam TanganNYa, hendaklah kamu menyuruh kepada yang ma`ruf ( kebaikan ) dan mencegah yang mungkar atau ( sekiranya kamu tidak melakukan demikian ) telah hampir Allah akan menurunkan hukuman / siksaan ke atas kamu dariNya kemudian kamu berdoa kepadaNya maka tidak dimustajabkan bagi kamu. “( Ahmad, At-Tirmizi).
- Berdoa kepada Allah hanya ketika susah sahaja dengan lupa kepadaNya ketika senang. Sabda Nabi SAW : “ Kenallah kamu akan Allah semasa senang nescaya Allah akan kenal kamu ketika kamu susah.” ( Ahmad, At-Thabarani, Al-Hakim, Ibnu Abi`Asim).
- Suami yang mempunyai isteri yang buruk akhlak tetapi tidak menceraikannya, tidak mengadakan saksi ketika memberi hutang dan memberi/menyerahkan harta kepada orang yang belum sempurna akal. Rasulullah SAW bersabda : “ Tiga golongan manusia yang berdoa kepada Allah tetapi tidak dimustajab doa mereka : 1. Seorang lelaki (suami) yang dibawah penguasaannya seorang perempuan (isterinya ) yang buruk akhlak tetapi ia tidak menceraikanya. 2. Seorang yang baginya ada hak hartanya atas orang lain ( yakni ia membei hutang kepada orang ) tetapi ia tidak mengadakan saksi ke atas hutang itu. 3. Sesorang yang memberi / menyerahkan harta yang dibawah jagaanya kepada orang yang belum sempurna akalnya, lalu Nabi SAW membaca firman Allah dari Surah An-Nisa` ayat 5 yang bermaksud: Dan janganlah kamu berikan / serahkan kepada orang-orang yang belum sempurna akalnya akan harta ( mereka yang ada dalam jagaan ) kamu. “ ( Al-Hakim, At-Thahawi, Abu Nu`aim, Ad-Dailami ). Termasuk dalam maksud “orang-orang yang belum sempurna akal” ialah kanak-kanak, anak yatim, pemboros, dungu, gila dan seumpana mere yang tidak berkelayakan menguruskan harta mereka sendiri.
- Berdoa dalam keadaan hati yang lalai lagi lupa kepada Allah. Sabda Nabi SAW : “ Berdoalah kepada Allah dalam keadaan kamu yakin doa kamu akan dimustajabkan. Dan ketahuilah sesungguhnya Allah tidak memustajabkan doa dari hati yang lalai lagi lupa ( kepada Allah ). “ At-Tirmizi, Al-Hakim, At-Thabarani.
- Berdoa dengan meninggikan/ mengangkat suara ketika berdoa ( yakni jangan berdoa dengan cara suara yang kuat ) kepada ditegah oleh Allah dan RasulNya SAW. Allah berfirman : “ Berdoalah kepada Tuhan kamu dengan merendah diri dan bersuara perlahan,sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas” (Surah Al a`raaf ayat 55 ). Allah memuji Nabi Zakaria yang berdoa kepadaNya dengan suara pelahan melalui firmanNYa :” (ingatkanlah peristiwa ) takala Zakaria berdoa kepada TuhanNya dengan suara yang perlahan.” ( Surah Maryam : ayat 3 ).
1 comment:
Begitu lemahnya manusia, hingga Allah mengajar secara khusus melalui wahyuNYA bagaimana lafaz doa untuk diamalkan.
Beberapa petikan doa yg boleh diamalkan:
a.Berlindung dari syaitan - AnNahl:98.
b.Ditimpa musibah- Al baqarah: 155-156
c.Mohon ampun - Muhamamad : 19
d.Mohon tambah ilmu - Taha : 114
e.Mohon dikasihi Allah -Al_mukminun :109.
Permohonan doa adalah tanda kita adalah HAMBA. Sandarkanlah semua perkara dgn mohon pd Allah & bukan pada manusia @ makhluk yg lain. W'aklam.
Post a Comment